MUSEUMKU GERABAH TIMBUL RAHARJO KASONGAN

Siapa yang kalo mengunjungi suatu kota selalu penasaran dengan museum yang ada di kota tersebut? Tak jauh dari Kota Yogyakarta ada satu museum yang unik dan menarik untuk di kunjungi. Berjarak kurang lebih satu kilometer masuk ke barat dari gerbang utama sentra gerabah kasongan. Terletak di Padukuhan Kajen, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY.

Didirikan oleh seorang seniman kelahiran Kasongan bernama Timbul Raharjo yang juga merupakan mantan Rektor ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta. Berdiri di atas lahan seluas 2.000 meter persegi, museum ini membutuhkan waktu pembangunan hingga tiga tahun lamanya. Peresmiannya sendiri dilakukan pada 8 november 2023. Museum ini merupakan impian pak timbul untuk mengabadikan dan memperkenalkan Desa Wisata Kasongan sebagai sentra industri gerabah.


Bangunan di dalam museum ini terpisah-pisah jadi terdiri dari bangunan kasir, beberapa bangunan area tempat makan, area workshop, area finishing, mushola, kantor, museum, dapur cafe, dan toilet. Keseluruhan bangunan seirama berwarna terakota seperti tanah liat. Estetik banget sih sebagai pembeda fungsi antar bangunan, cuma kalo lagi hujan sih pasti repot kalo mau berpindah dari satu bangunan ke bangunan yang lain.

Begitu memasuki area parkir pengunjung langsung bisa melihat bangunan pertama yang serupa dengan tungku pembakaran tradisional besar yang menjadi fasad museum ini. Pada bagian luar bangunan tertempel kereweng memenuhi seluruh bangunan yang menambah kesan estetik. Di dalam bangunan berbentuk tungku ini merupakan pintu masuk utama yang berisi meja receptionist, meja kasir, dan beberapa gerabah berbentuk karakter yang di jual. Pada bagian atap bangunan ini juga sangat unik karena terdapat susunan aneka pot gerabah yang di cat warna-warni. Cantik sekali.






Pada bagian kanan dan kirinya terdapat bangunan yang hampir mirip bentuknya digunakan sebagai tempat makan. Kami melilih duduk di dalam sini karena lebih privat dan jaga-jaga kalo misalnya tiba-tiba hujan jadi ga repot harus ngungsi ke dalam lagi hehe. Pada bagian luar bangunan pun juga penuh tertempel kereweng yang menambah kesan estetik. 




Museum ini gratis tapi ada minimal order untuk pesan makanan atau minuman di cafenya yaitu 25k/orang dan boleh di akumulasi jumlahnya kalo datengnya rame-rame. Kami datang bertiga pada awalnya jadi boleh pesan makanan-minuman dengan minimal order 75k. Waktu itu cuma pesan beberapa minuman dan gelato. Rasanya? Ya standart ajasih rasa di cafe pada umumnya. 



Sembari menunggu pesanan datang, kami menyempatkan untuk masuk ke dalam museum melihat berbagai koleksi di dalamnya. Koleksinya macam-macam sih ada terakota berbentuk hewan, alat-alat memasak, terakota berwarna berbentuk manusia, beberapa lukisan juga tertempel di dindingnya. Terdapat replika kuda, kerbau, juga singa yang berbahan alumunium.








Di bagian tengah bangunan terdepat center of point berupa bangunan berbentuk kuali terbalik yang sangat besar. Di dalamnya terdapat kursi dan meja makan untuk tamu. Bangunannya sangat besar dan tinggi sehingga menimbulkan kesan yang megah.




Selain berupa museum dan cafe, tempat ini juga menawarkan kegiatan workshop untuk membuat gerabah. Kebetulan waktu kami datang ada beberapa peserta yang sedang ikut workshop. Untuk harganya berapa nih aku cantumin di foto aja soalnya ada yang paket pelajar juga.







Kalo udah selesai dari sini temen-temen juga bisa lho berkeliling area kasongan untuk melihat-lihat sentra industri gerabah rumahan. Banyak toko-toko yang menjual berbagai gerabah hasil seniman kasongan. Macem-macem mulai dari pot lucu, alat-alat masak, perintilan rumah estetik, patung-patungan, bahkan sampai bak mandi pun ada. Hati-hati kalap ya ibu-ibu hehehe…




You Might Also Like

0 Comments

Teman Jalan