PESONA DAROESSALAM SYARIAH HERITAGE HOTEL


Daroessalam Heritage Hotel merupakan hotel yang terletak di Jalan Raya Soekarno Hatta No. 41-43, Kota Pasuruan. Hotel ini merupakan satu-satunya hotel yang memiliki predikat sebagai Bangunan Cagar Budaya di Kota Pasuruan.  Hotel ini di beri nama Daroessalam untuk mengenang kakeknya yang mana hampir setiap hari menerima tamu di kediamannya. Kata pemiliknya sekarang sih sang kakek dulu sampai setiap hari menyembelih satu ekor kambing untuk tamunya. Wah wow sekali ya keluarga ini hehe..

Bangunan hotel ini memiliki gaya arsitektur yang menggabungkan elemen indische dan  tionghoa. Ciri khas bangunan indische terlihat pada teras luas yang di sangga dengan pilar-pilar besar, langit-langit atap plafon yang tinggi, pintu dan jendela besar dan lebar, serta ruang dalam yang luas dan saling terhubung antar ruangan.  Sedangkan ciri khas bangunan tionghoa yang terlihat paling mencolok yaitu pada bagian atap bangunan berbentuk pelana. Selain itu di dalam bangunan utama juga terdapat altar sembahyang untuk leluhur yang masih di pertahankan sampai sekarang. 




Bangunan utama adalah yang sekarang di pergunakan sebagai lobi hotel di bagian depan dan bagian belakang di pergunakan sebagai seperti aula dengan kumpulan perabot kayu yang masih asli. Terdapat juga 2 bangunan penunjang di bagian depan kanan-kiri yang salah satunya di pergunakan sebagai resto. Hotel ini memiliki 31 kamar yang terdiri dari 2 lantai yang terletak di sebelah kiri bangunan utama. Bangunan yang merupakan kamar ini merupakan bangunan baru yang di tambahkan saat renovasi.





Sejarah pendirian bangunan ini pada mulanya merupakan milik Kwee Si Poo (1847-1930). Beliau merupakan pengusaha gula yang memiliki Pabrik Gula Kawis Redjo.  pada awal abad ke-20 beliau juga pernah menjadi seorang Mayor Tionghoa Pasuruan. Hidup sejaman dengan raja gula Asia Tenggara yang bernama Oei Tiong Ham (1866-1924). Makanya rumah Kwee Si Poo ini juga terkenal dengan sebutan rumah gula.

Pasuruan sendiri merupakan kota yang memiliki pelabuhan makanya banyak sekali orang-orang asing datang kesini. Mulai dari orang arab-yaman, orang belanda, hingga orang tionghoa. Mereka kemudian menetap disini dan menikah dengan orang lokal. Orang Tionghoa sudah tinggal di pasuruan sejak akhir abad ke-17. Sekitar pertengahan abad ke-18 bupati-bupati Pasuruan menyewakan tanahnya ke orang tionghoa untuk menjalankan bisnis penggilingan tebu. 

Budidaya tebu dan penggilingan gula menjadikan Pasuruan sebagai daerah yang kaya raya di Pulau Jawa. Sehingga banyak dari orang tionghoa kaya yang mendirikan bangunan di Pasuruan dengan memasukkan unsur tionghoa dan unsur indische yang sedang tren pada saat itu. Namun setelah itu pada sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 bisnis gula ini mengalami kemunduran karena beberapa faktor yang menjadikan banyak pengusaha bangkrut. 

Akhirnya rumah-rumah indah milik para pengusaha gula ini mulai di jual dan berganti kepemilikan. Sama seperti rumah milik Kwee Si Poo yang di jual oleh generasi ketiganya yang kemudian di beli oleh seorang Arab-Yaman bernama Muhammad Bin Thalib. Beliau merupakan seorang agen mobil datsun dan memiliki banyak properti. Rumah tersebut di wariskan kepada anak-anaknya namun di beli oleh satu orang anak bernama Fachir Thalib. fachir kemudian mewariskan rumah ini kepada anaknya yang bernama hanif, yang mana sebagai pemilik Hotel Daroessalam sekarang.





Kami pergi ke Hotel Daroessalam sebenarnya hanya ingin mencoba restonya saja. Restonya bernama D’Fahira yang menyediakan banyak menu makanan dan minuman. Kami memesan nasi goreng kambing, creamy salted egg rice, jus melon, dan pink mojito. Harganya tidak terlalu mahal standart harga di hotel dan rasanya enak sekali.






Karena melihat bangunan hotelnya yang begitu cantik akhirnya aku bertanya ke pegawai resto apakah kami di perbolehkan untuk masuk melihat-lihat bangunan hotel.  Ternyata di perbolehkan ya gaes dan kebetulan hotel lagi sepi sekali jadi kami leluasa berkeling dan mengambil foto. Sore-sore angin semriwing kami jalan dan duduk di sekitar hotel sungguh surga dunia. 




Jadi kalo temen-temen ada rencana ke Kota Pasuruan dan berencana menginap boleh banget pilih hotel ini karena punya sensasi berbeda menginap di hotel heritage. See you di jalan-jalan berikutnya ya teman jalanku ❤️

You Might Also Like

0 Comments

Teman Jalan