JEJAK BELANDA DI BENTENG PENDEM NGAWI





Halo, udah mulai mati gaya belum karena #StayAtHome?
Biar ngga mati gaya mendingan kita jalan-jalan online aja yuk bareng konten #JalanAsik. Nah, kali ini coba kita jalan-jalan ke Jawa Timur, ke kota yang terkenal dengan keripik tempenya yang kriuk. Yaps, benar kita ke Ngawi yak!

Ngawi ini tempat yang sangat strategis banget, soalnya berada di perbatasan antara Provinsi Jatim dengan Jateng. Kalo temen-temen mau pergi ke ke Solo atau ke Jogja pasti lewat Ngawi. Ngawi terkenal punya banyak tinggalan situs manusia purba di sepanjang pesisir Sungai Bengawan Solo. Namun, selain memiliki tinggalan situs manusia purba, Ngawi juga punya tinggalan bersejarah lain yaitu Benteng Pendem. Benteng Pendem berada di Jl. Untung Suropati No.II, Pelem II, Pelem, Kec. Ngawi, Kabupaten Ngawi.

Benteng Pendem ini nama aslinya adalah Benteng Van Den Bosch, didirikan tahun 1839 diatas tanah seluas 12 ha. Merupakan benteng tinggalan jaman Kolonial Belanda. Pernah ada beberapa penelitian juga yaitu penelitian untuk Skripsi Sarjana Jurusan Arkeologi, UGM oleh Aris Sumarno dan penelitian oleh Balai Arkeologi Yogyakarta. Menurut Bapak Aris, Benteng Pendem didirikan di tempat yang sangat strategis yaitu berada di pertemuan antara Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun. Benteng juga dilengkapi dengan beberapa sarana pendukung yaitu bangunan pengintai, parit keliling, tanggul keliling, jembatan angkat dan bastion. Nih petanya, bisa dilihat lokasinya emang strategis banget untuk pembangunan sebuah benteng pertahanan. 

Peta keberadaan Benteng Van den Bosch terhadap Sungai Bengawan Solo dan Sungai Madiun, Oleh: Balai Arkeologi Yogyakarta

Benteng Van Den Bosch ini berdenah empat persegi panjang. Terdapat pintu masuk utama yang terletak di sisi barat daya. Benteng juga di kelilingi oleh tanggul buatan dari tanah yang posisinya lebih tinggi dibandingkan dengan benteng sendiri. Di luar tanggul terdapat parit keliling dan dilengkapi dengan jembatan angkat pada bagian depan pintu masuk. Selain itu Benteng juga dilengkapi oleh beberapa sarana penunjang di sekelilingnya dan bisa dilihat di peta belanda di bawah ini. 

Peta Belanda sumber dari penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta

Begitu masuk halaman benteng sudah disambut dengan gerbang bertuliskan “Van Den Bosch” dengan kokoh dan megahnya. Kemudian kita masuk aja, di kanan dan kiri merupakan hamparan taman dengan rumput hijau. Juga terdapat labirin dari tanaman untuk bermain juga lho. Setelah parkir motor kita akan masuk ke area dalam benteng dengan melewati jembatan kecil tapi bukan jembatan gantung lagi ya. 



Begitu masuk ke dalam area benteng kita bisa melihat beberapa bangunan dengan pilar yang masih kokoh berdiri. Memang sih beberapa sudah rusak tapi relatif masih utuh. Bangunan pada bagian depan, tengah, dan belakang, merupakan bangunan dengan dua lantai. Lantainya terbuat dari kayu, jadi udah nggak bisa dinaikin tapi sisa kayunya masih terlihat sampe sekarang.



Begitu masuk semakin ke belakang akan ada bau-bau yang menyengat mulai mucul. Hmm, bau kotoran kelelawar. Baunya meyengat sekali sampe-sampe beberapa orang jadi males masuk buat meng-eksplor lebih jauh. Kalo aku, ya aku kuat-kuatin aja karena saking penasarannya sambil tutup hidung rapat-rapat haha. Puas-puasin foto, lihat-lihat, dan masuk-masuk ke lorong bangunan. 



Udah capek keliling, foto-foto, dan nyium bau kotoran kelelawar, akhirnya balik ke bagian depan lagi. Untung ada warung kecil bisa beli minum dan duduk-duduk sambil bayangin “dulu orang Belanda ngapain aja ya disini?’


Benteng ini bagus dan dan sebagian besar komponen bangunannya masih utuh. Berharap banget kedepannya selain dilakukan penelitian oleh beberapa instansi terkait, juga dilakukan revitalisasi terhadap bangunannya. Bermanfaat bagi Pemda setempat dan masyarakat di sekitar benteng. 

Banyak spot-spot foto yang instagramable banget. wajib dicoba. 



You Might Also Like

6 Comments

  1. beru tau ada tempat sebagus itu😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Main dong yuk nanti selese covid hehe..

      Delete
  2. Replies
    1. banget kak, kalo pulang ke Jatim sempetin main kesini ya..

      Delete
  3. Auto ngrasa ada di negri Belanda kereeen πŸ‘πŸ» Masih kokoh dan baguus tempatnyaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelum ke Belanda beneran, ngerasain ke Belanda2an boleh dong haha..

      Delete

Teman Jalan