KAWAH WURUNG BONDOWOSO

 

Ada dua wisata kawah yang terkenal di Jawa Timur yaitu Kawah Ijen dan Kawah Wurung. Beberapa orang menganggap kalo kedua wisata kawah itu ada di Banyuwangi. Bener ngga sih gaes?

Karena letaknya berada di perbatasan antara dua kabupaten yaitu Bondowoso dan Banyuwangi menyebabkan beberapa wisatawan kadang salah ngira. Kalo selama ini banyak yang tau bahwa Kawah Ijen itu ada di Banyuwangi jadinya mereka ngira kalo Kawah Wurung yang letaknya tidak jauh dari Ijen itu juga ada di Banyuwangi. 

Hmm, jawabannya salah sekali. Kawah Wurung itu ada di Bondowoso, tepatnya di Desa Jampit, Kecamatan Sempol. Kalo Kawah Ijen sendiri gimana? Katanya sih Kawah Ijen berada di wilayah kedua kabupaten yaitu Bondowoso dan Banyuwangi. Apalagi sekarang sudah di putuskan pembagian wilayah Kawah Ijen berada  kedua Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi.

Gerbang Masuk Kawah Wurung
Foto: @megpamungkas

Etapi aku kali ini mau cerita perjalananku saat ke Kawah Wurung. Sebenarnya udah lama banget sih waktu kesana sekitar tahun 2017 dan 2018, kalo nggak salah 3/4 kali gitu kesana. Ya soalnya jadi tour guide temen yang main mengunjungiku di Bondowoso waktu itu.
 
Pemandangan Sepanjang Jalan

Pemandangan Sepanjang Jalan
 
Gimana caranya bisa pergi ke Kawah Wurung? Jadi kalian bisa ke Kawah Wurung lewat 2 jalur, yang pertama lewat Bondowoso dan lewat Banyuwangi. Kalo lewat Bondowoso cukup cari jalan ke arah situbondo, melewati kecamatan Wonosari, nanti belok kanan lurus aja ngikutin jalan sebaiknya gunakan google map saja haha. Kalo lewat Bondowoso jalannya enak sih udah halus mulus, trus belok-belok dan naik ya kayak jalan ke pegunungan pada umumnya. Kalo baru naik pemandangan kanan dan kiri itu pohon pinus dan pohon-pohon lainnya. Kalo udah di atas pemandangannya kebun kopi dan kebun kentang.

Pemandangan Sekitar Kawah Wurung
Foto: @megpamungkas

Kalo dari Banyuwangi lewat Kecamatan Licin, jalannya kecil dan rusak, tanjakannya serem. Itu tahun 2017 sih nggak tau kalo sekarang mungkin udah bagus.

Dari pusat Kota Bondowoso, kurang lebih butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di Kawah Wurung. Kalo dari jalan utama di sempol untuk ke kawah wurung nya harus masuk dulu melewati beberapa kebun kopi, kebun kentang, kebun kubis, dan beberapa rumah penduduk. Di jalan bawaannya happy aja soalnya udaranya bersih dan sejuk. Kalo dulu pas aku kesana jalannya ada beberapa yang masih nggak di aspal dan rusak, tapi sekarang kabarnya jalannya sudah bagus. Boleh tuh dicoba kesana lagi hehe..

Kebun Kopi

Kebun Kubis

 
Panen Kubis
 
Untuk tiket masuk nggak terlalu mahal cukup bayar 5k/orang, biaya parkir 2k/motor dan 4k/mobil. Untuk fasilitas ada mushola, toilet, gardu pandang, dan beberapa gazebo. Lumayan nyaman dan lengkap sih, sepertinya sekarang juga disedikan persewaan sepeda gunung, tenda, dan ATV. 
 
Gardu Pandang

Gazebo
 
Kawah Wurung berada di ketinggian kurang lebih 1.500 Mdpl, dengan luas keseluruhan mencapai 1.000 Ha dan luas lokasi inti 161 Ha. Kawah Wurung memiliki arti kawah yang tidak jadi terbentuk. Berbentuk seperti mangkuk dengan cekugan di bagian tengah dan di kelilingi oleh bukit yang melingkar. Untuk melihat Kawah Wurung kita harus naik ke bukit kecil dan perlu mendaki lumayan tinggi, tapi tenang aja soalnya terdapat anak tangga yang tertata rapi. Tinggal ikutin aja dengan riang gembira. Kalo soal cuaca siang hari emang panas tapi hawanya dingin dan sejuk, angin sepoi-sepoi berhembus pelan. Naik ke atas memerlukan waktu 15 menitan tergantung kekuatan kita, tapi ketika sudah sampai di atas segala lelah akan terbayar dengan pemandangan yang sangat bagus. Kalo mau lihat pemandangan yang lebih jelas juga tersedia gardu pandang disana. Tapi aku takut naik-naik ketinggian jadi ya say goodbye aja sama gardu pandang haha..

Tangga Menuju Atas

Saat musim kemarau rumput-rumput disana berwarna kuning kecoklatan dan saat musim penghujan berubah menjadi hijau seperti permadani. Nggak heran juga banyak warga yang melepaskan sapi mereka untuk cari makan disana, udah macem New Zealand nya Indonesia deh. Selain Kawah Wurung sebenarnya masih banyak wisata yag bisa di kunjungi di sekitar sempol seperti Kawah Ilalang, Pemandian Air Panas, Air Terjun, Kali Pait, dll. Di Kecamatan Sempol juga terdapat penginapan jadi nggak usah risau kalo tertarik untuk staycation disini. 
 
Ratna Foto Bareng Sapi
 
Kawah Wurung Saat Musim Hujan
Foto: @megpamungkas

Kawah Wurung Saat Musim Kemarau
 
Tips saat berwisata di Kawah Wurung:
- Sebaiknya datang saat pagi, karena saat musim penghujan siang hari hujan dan saat musim kemarau siang hari itu panas banget
- Ketika musim penghujan jarak pandang pendek karena kabut sering turun jadi hati-hati
- Ketika musim kemarau rumput menjadi kering sehingga rawan terbakar, jangan membuang puntung rokok sembarangan 
- Jangan lupa pakai sunscreen dan sunblock, pakai topi karena panas, bawa payung saat musim penghujan
- Ketika pandemi seperti ini jangan lupa tetap pakai masker, bawa hand sanitizer, tissue basah, dan jangan dekat dengan orang asing
- Gunakan pakaian dan sepatu yang nyaman karena medannya harus naik ke bukit kecil dengan jalan kaki
- Jagalah kebersihan
- Jangan lupa minum kopi arabica yang terkenal itu ya kalo ke sempol
 
  
Biji Kopi mentah

 
Biji Kopi Sudah Matang
 

Biji Kopi Arabica
Kopi Arabica Khas Sempol
 

 
Kawah Wurung Bondowoso kini menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi selain Kawah Ijen, jadi tertarik kesini nggak?

 





You Might Also Like

1 Comments

  1. Aduuh jd pingin kesono lagi deh Ar uwuwuuu 🤩🥰

    ReplyDelete

Teman Jalan