MELIHAT KERETA KERAJAAN DI MUSEUM KERETA KERATON YOGYAKARTA

Dijaman sekarang ini kebayang nggak sih kalo kita masih bisa melihat kereta-kereta kerajaan jaman dulu? bahkan beberapa masih dipakai pada saat acara-acara penting. Tentu masih bisa. Kita bisa melihat deretan kereta kencana cantik milik Kesultanan Yogyakarta yang disimpan di Museum Kereta Keraton Yogyakarta.

Museum ini masih berada didalam kompleks Keraton Yogyakarta sehingga cukup mudah sekali untuk mencarinya. Kalo alamat lengkapnya berada di Jl. Rotowijayan, Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum didirikan di sebuah bangunan tua yang cukup luas dan dibagi menjadi beberapa ruangan.

 


Museum Kereta Keraton buka mulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 16.00 sore. Untuk tiket masuk harganya hanya 5k dan biaya parkir motor 2k saja. Loket pembayaran tiket tepat berada di depan pintu masuk dan dijaga oleh bapak-bapak yang kayaknya sih abdi dalem keraton.  Tidak hanya berisi kereta kerajaan saja disini juga memamerkan koleksi pelana kuda, tali untuk menarik kuda, baju dan topi untuk kusir. 

 


 


Di dalam museum Kereta Keraton ini kita akan menjumpai Kereta yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta berjumlah 23 buah yang berasal dari masa pemerintahan HB 1 (1755-1792) hingga HB VIII (1921-1939), namun museumnya sendiri berdiri sejak masa pemerintahan HB VII. Masing-masing kereta memiliki nama lho, unik bukan? Dari semua kereta tersebut terdapat kereta pusaka tertua yang diberi gelar  Kanjeng Nyai Jimat. Kereta Kanjeng Nyai Jimat dipakai dari masa Sultan HB I hingga Sultan HB III. Setiap hari selasa kliwon dan jumat kliwon di bulan suro, Kereta Kanjeng Nyai Jimat dikeluarkan untuk dibersihan. Ritual tersebut dinamakan jamasan.

 
Pada masa lalu kereta-kereta tersebut dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari Sultan dan keluarganya. Kalo sekarang keluarga Sultan udah pakai mobil ya jadi nggak perlu pakai Kereta Kerajaan untuk mobilitas sehari-hari. Namun masih dipakai jika ada acara-acara penting penting contohnya yaitu untuk kirab pernikahan Putri Sultan.

Lebih dari separuh kereta tersebut merupakan kereta buatan Belanda. Selain itu juga terdapat kereta buatan Jerman, Inggris, dan ada juga yang diproduksi di pabrik Yogyakarta dan Semarang. Meskipun kebanyakan kereta diproduksi di luar negeri, namun bahan baku untuk membangun kereta tersebut adalah bahan baku berkualitas yang diambil dari Hindia Belanda.








Tapi sayang sekali museumnya nggak terlalu ramai dikunjungi oleh wisatawan, mungkin banyak wisatawan yang nggak tau mengenai museum ini. Selain itu biasanya kalo ke jogja banyak wisatawan yang fokusnya emang nggak jalan-jalan ke museum. Padahal di Jogja sendiri banyak museum-museum yang menarik sekali untuk dikunjungi. Coba deh kalo ke jogja agendain tour de museum, pasti seru. Selain memberikan hiburan juga kita dapat ilmu baru. Selamat Mencoba !!!



 

 

 

 

 



You Might Also Like

3 Comments

  1. Keren mbak arliii.. kapan2 ajak aku kesana dong 😆

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Teman Jalan